Sabtu, 07 Juni 2014

Biografi: Winston Churchill



          


            Sir Winston Leonard Spencer Churchill lahir di Oxfordshire, Inggris, 30 November 1897 merupakan salah satu pemimpin terbesar abad ke-20. Ia adalah sosok Perdana Menteri Britania Raya semasa Perang Dunia Kedua. Selain sebagai politikus, beliau juga merupakan pengarang terkenal di negaranya, Inggris. Bahkan Ratu Inggris, Ratu Elizabeth pun memuja sosok Churchill atas perannya dalam menjadikan kejayaan Inggris yang saat itu memiliki visi dan misi yang dibuat oleh churchill sendiri sehingga membangkitkan Inggris dari keterpurukan.

Namun, tidak semua orang menyukainya dikarenakan mereka ragu akan peran kepahlawanan Churchill pada masa Perang Dunia Kedua. Dalam buku karya Dr. John Charmley “Churchill: The End of Glory (CEG)” disebutkan bahwa kehancuran Inggris dikarenakan Churchill yang terobsesi untuk mengalahkan Hitler sehingga mengabaikan janji perdamaian terhadap Jerman. Meskipun begitu, sebagian besar masyarakat atau kalangan yang meragukan isi dari buku tersebut. menurut mereka kehancuran Inggris disebabkan oleh besarnya hutang perang dan hancurnya industri tradisional serta hilangnya  kerajaan.

Churchill juga merupakan ahli strategi, orator, diplomat dan politisi yang terkemuka sehingga beliau dianggap sebagai salah satu dari tokoh yang paling berpengaruh sepanjang sejarah dunia. Churchill menerima penghargaan Nobel pada bidang literatur pada tahun 1953 atas sumbangan yang ia berikan dalam buku-buku karangannya mengenai bahasa Inggris dan sejarah dunia.


Masa Kecil

            Winston Churchill merupakan keturunan dari keluarga Churchill pertama yang dikenal luas (karena awalnya nama keluarga Churchill yang sebenarnya adalah Spencer-Churchill, namun dimulai dari ayahnya, Lord Randolph Churchill sehingga seluruh keluarganya mulai menggunakan nama keluarga Churchill). Ayahnya adalah politikus dan ibunya, Lady Randolph Churchill (Jennie Jerome) adalah putri dari jutawan Amerika Leonard Jerome.

            Masa kecil Churchill sama seperti anak yang berasal dari kelas atas pada masa itu, ia menghabiskan masa-masa kecilnya di asrama sekolah. Pada saat Churchill mengikuti ujian masuk Sekolah Harrow, ketika ujian bahasa Latin, Churchill hanya menuliskan tittle, namanya, nomor 1 dan titik. Sehingga ia dimasukkan ke dalam kelas untuk murid yang tidak berprestasi. Kelas tersebut memfokuskan dalam pengajaran Bahasa Inggris, dimana menjadi pelajaran yang paling dikuasai oleh Churchill.

            Prestasi Churchill di Harrow tidak memuaskan, sehingga Churchill sering dihukum karena dianggap tidak berusaha belajar dengan baik. Ia lemah dalam pelajaran-plajaran klasik seperti Bahasa Latin dan sejarah Yunani Kuno, namun sangan baik dalam pelajaran sejarah. Churchill bahkan pernah menjuarai pertandingan anggar di sekolahnya.


Dinas Militer

            Churchill lulus dari akademi militer di Sandhurst di usianya yang ke-20. Kemudian ia bergabung dengan tentara sebagai Subaltern di regimen kaveleri Hussar IV (dengan nama regimen Queen’s Own). Regimen ini kemudian ditempatkan di Bengaluru, India. Setibanya disana, Churchill mengalami cedera bahu. Di India Churchill hanya menghabiskan waktunya untuk bermain Polo, hal ini membuatnya tidak puas. 

Sehingga pada tahun 1895, Churchill dan Reggie Barnes mendapatkan izin untuk bertugas di Kuba sebagai pengamat perang antara prajurit Spanyol dan gerilyawan Kuba. Ia juga menjadi koresponden surat kabar Daily Graphic dan mendapatkan komisi dari pekerjaannya itu. Pada ulang tahunnya ke 21 ia merasa gembira karena dapat ikut terlibat dalam baku tembak untuk pertama kalinya. Saat perjalanan pulang ke Kuba, Churchill sempat mampir ke Amerika dan diperkenalkan ke komunitas New York oleh sahabat ibunya, Bourke Cockran.

Pada tahun 1897 Churchill kembali ke India karena mendengar mengenai pembrontakan Pathan di North West Frontier, India (sekarang Pakistan). Churchill kembali ke Inggris pada Oktober 1897 dan pada bulan Desember bukunya mengenai konflik diatas diterbitkan dengan judul “The Story of Malakand Field Force.” Churchill akhirnya mendapatkan posisi di 21st Lancers yaitu pasukan yang dipilih langsung oleh Departemen Peperangan (War Office) melalui koneksinya dengan Perdana Menteri saat itu Robert Arthur Talbot Gascoyne-Cecil.

            Di tahun 1899 Churchill meninggalkan dinas militer dan memutuskan untuk memulai karirnya di parlemen. Ia menjadi kandidat bagi partai konservatif di Oldham akan tetapi hanya bisa menduduki tempat ketiga dalam pemilihan tersebut, sementara Oldham pada waktu itu hanya mempunyai kuota untuk dua kursi.


Perdana Menteri Pada Perang Dunia Ke-Dua

            Churchill dilantik sebagai First Lord of the Admiralty Apabila Chamberlain’s pada May, 1940 yang kemudian ia membentuk kerajaan gabungan. Ucapan pertama Churchill pada masa itu menjadikan sumber inspirasi untuk pihak Bristish yang tertekan, “Saya tidak mempunyai apa-apa untuk ditawarkan kecuali darah, kerja kuat, air mata, dan peluh” merupakan ucapan pertamanya sebagai Perdana Menteri. Ucapan berikutnya sebelum Pertempuran Britania, dengan “Kita akan mempertahankan pulau kita, walau apapun harganya, kita akan bertempur di pantai, kita akan bertempur di tempat pendaratan, kita akan bertempur di padang dan jalan, kita akan bertempur di bukit; kita tidak akan sekali-kali menyerah.”

            Peranan Churchill pada Perang Dunia ke-2 memang tidak diragukan lagi, namun Churchill memiliki banyak musuh. Churchill tidak menyukai penyediaan kesehatan umum dan pendidikan yang lebih baik, hal tersebut membuat masyarakat terutama mereka yang ikut berperang tidak puas dengan penyataan tersebut. segera setelah perang usai, Churchill dikalahkan dengan buruk oleh Clement Attlee dan Partai Buruh (Inggris).


Penggal Kedua

            Pada pemilu Inggris tahun 1951, Partai Buruh mengalami kekalahan yang mengakibatkan Churchill kembali menjabat posisi Perdana Menteri. Tahun 1953, Churchill menerima dua anugerah gelar kehormatan yaitu gelar Sir dan hadiah Nobel.     
 
            Winston Churchill meninggal pada 24 Januari 1965 dikarenakan mengalami angin ahmar (evere cerebral thrombosis) untuk kedua kalinya yang menyebabkan beliau sakit parah. Jasadnya diletakkan di Westminster Hall untuk tiga hari dan upacara pemakaman negara diselenggarakan di St. Paul’s Cathedral. Upacara negara tersebut dapat dihadiri oleh masyarakat biasa. Winston Churchill dikebumikan di tanah keluarga di Saint Martin’s Churchyard, Bladon, Woodstock, Inggris.




Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar