Minggu, 29 Desember 2013

TEORI OGANISASI UMUM 1



KONFLIK ORGANISASI
Pengertian
Konflik yang dalam bahasa Yunani configere memiliki arti saling memukul. Secara sosiologis, konflik merupakan suatu proses sosial antara dua orang / lebih (kelompok) yang salah satu pihak berusaha untuk menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Definisi konflik menurut beberapa ahli :
1.       Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977)
Konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
2.       Menurut Gibson, et al (1997: 437)
Hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing – masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
3.       Menurut Robbin (1996)
Keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
4.       Menurut Muchlas (1999)
Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi. Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya dengan stres.
5.       Menurut Minnery (1985)
Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
6.       Menurut Robbins (1993)
Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif.
7.       Menurut Pace & Faules (1994:249)
Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami.
8.       Menurut Folger & Poole (1984)
Konflik dapat dirasakan, diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku komunikasi.
9.       Menurut Myers (1982:234-237); Kreps (1986:185); Stewart (1993:341)
Konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber – sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat.
10.   Menurut Devito (1995:381)
Interaksi yang disebut komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya, tak dapat disangkal akan menimbulkan konflik dalam level yang berbeda – beda

Jenis dan Sumber Konflik
                Jenis-jenis konflik menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel terbagi atas : 
1.       Konflik intrapersonal.

Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik ini terjadi pada saat yang bersamaan memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
2.       Konflik interpersonal.
Konflik ini adalah konflik seseorang dengan orang lainnya karena memiliki perbedaan keinginan dan tujuan.
Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok, Hal ini sering kali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas yang ditekankan pada kelompok kerja mereka . Sebagai contoh seorang individu dapat dikenai hukuman karena tidak memenuhi norma-norma yang ada.Konflik interorganisasi. 
3.       Konflik antar grup dalam suatu organisasi adalah suatu yang biasa terjadi, yang tentu menimbulkan kesulitan dalam koordinasi dan integrasi dalam kegiatan yang menyangkut tugas-tugas dan pekerjaan. Karena hal ini tak selalu bisa dihindari maka perlu adanya pengaturan agar kolaborasi tetap terjaga dan menghindari disfungsional. 
Sedangkan sumber bisa melalui perbedaan individu yang didasari oleh perbedaan pendirian dan perbedaan perasaan. Setiap manusia memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda, sehingga dalam menilai sesuatu tentu memiliki penilaian yang berbeda-beda. Misalnya masyarakat menilai kebijakan pemerintah mengenai menaikkan harga BBM karena harga bahan mentah naik. Tentu setiap masyarakat akan menilai dengan pemikirannya masing-masing yang mungkin secara umum terbagi menjadi kelompok yang pro dan kontra.

Strategi Penyelesaian Konflik
                Strategi penyelesaian konflik dapat menggunkan berbagai cara, contohnya :
1.       Rujuk
merupakan usaha pendekatan demi terjalinnya hubungan kerjasama yang lebih baik demi kepentingan bersama pula.
2.       Persuasi
mengubah posisi pihak lain, dengan menunjukan kerugian yang mungkin timbul, dan bukti factual serta dengan menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan konsisten dengan norma dan standar keadilan yang berlaku.
3.       Tawar-menawar
Suatu penyelesaian yang dapat diterima oleh kedua belah pihak dengan mempertukarkan kesepakatan yang dapat diterima.
4.       Pemecahan masalah terpadu
Usaha pemecahan masalah dengan memadukan kebutuhan kedua belah pihak. Proses pertukaran informasi, fakta, perasaan, dan kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur. Menimbulkan rasa saling percaya dengan merumuskan alternative pemecahan secara bersama dengan keuntungan yang berimbang bagi kedua pihak.
5.       Penarikan diri
Cara menyelesaikan masalah dengan cara salah satu pihak yang bertikai menarik diri dari hubungan dengan pihak lawan konflik. Penyelesaian ini sangat efisien bila pihak-pihak yang bertikai tidak ada hubungan. Bila pihak-pihak yang bertikai saling berhubungan dan melengkapi satu sama lain, tentu cara ini tidak dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik.
6.       Pemaksaan dan penekanan
Cara menyelesaikan konflik dengan cara memaksa pihak lain untuk menyerah. Cara ini dapat dilakukan apabila pihak yang berkonflik memiliki wewenang  yang lebih tinggi dari pihak lainnya. Tetapi bila tidak begitu cara-cara seperti intimidasi, ancaman, dsb yang akan dilakukan dan tentu pihak yang lain akan mengalah secara terpaksa.

PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI
Faktor-faktor Perubahan
Faktor faktor perubahan organisasi terdiri dari:
·      Faktor Eksternal:
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Perkembangan dan kemajuan teknologi juga merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan. Penggantian perlengkapan lama dengan perlengkapan baru yang lebih modern menyebabkan perubahan dalam berbagai hal, misalnya: prosedur kerja, kualitas dan kuantitas tenaga kerja, jenis bahan baku, jenis output yang dihasilkan, system penggajian yang diberlakukan yang memungkinkan jumlah bagian-bagian yang ada dikurangi atau hubungan pola kerja diubah karena adanya perlengkapan baru.
Perkembangan IPTEK terus berlanjut sehingga setiap saat ditemukan berbagai produk teknologi baru yang secara langsung atau tidak memaksa organisasi untuk melakukan perubahan. Organisasi yang tidak tanggap dan bersedia menyerap berbagai temuan teknologi tersebut akan tertinggal dan pada gilirannya tidak akan sanggup survive.
·      Faktor Intern
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber antara lain:
1.       Problem hubungan antar anggota
2.       Problem dalam proses kerja sama
3.       Problem keuangan

Alasan mendasar organisasi memerlukan perubahan adalah karena sesuatu yang relevan bagi organisasi telah berubah, atau akan berubah. Oleh sebab itu, organisasi tidak punya pilihan lain kecuali berubah juga. Perubahan ini terjadi karena adanya dorongan untuk berubah, yang berasal dari:
1.       Dorongan Eksternal
Dorongan eksternal yang mendorong organisasi untuk mengadakan perubahan berasal dari lingkungan umum organisasi. Adanya aturan baru dalam produksi dan persaingan, politik, hukum baru, keputusan pengadilan, dan sebagainya akan mempengaruhi organisasi. Disamping itu, berbagai dimensi seperti teknologi, ekonomi dan sosiokultural juga mempengaruhi organisasi untuk melakukan perubahan.
2.       Dorongan Internal
Pada dasarnya dorongan internal berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Adanya revisi strategi organisasi oleh manajemen puncak, akan menghasilkan perubahan organisasi. Dorongan internal lainnya mungkin direfleksikan oleh dorongan eksternal. Misalnya, sikap pekerja terhadap pekerjaannya akan bergeser, seiring bergesernya nilai sosiokultural.
Akibatnya mereka menuntut suatu perubahan dalam jam kerja, atau perubahan kondisi kerja.

Proses Perubahan
Secara umum ada dua jenis perubahan dalam organisasi, yaitu :
1.       Perubahan Terencana
Perubahan terencana adalah perubahan yang dirancang dan diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai antisipasi dari peristiwa di masa mendatang.
2.       Perubahan Reaktif
Perubahan reaktif adalah suatu respon bertahap terhadap peristiwa ketika muncul.

Langkah-langkah komprehensif dalam proses perubahan. Ada tujuh langkah komprehensif yang dapat ditempuh dalam proses perubahan organisasi. Langkah-langkah tersebut yaitu:
·           Mengenali kebutuhan akan perubahan
·           Menetapkan tujuan perubahan
·           Mendiagnosis apa yang menyebabkan perlunya dilakukan perubahan
·           Memilih teknik perubahan yang sesuai untuk mencapai tujuan
·           Merencanakan implementasi untuk perubahan
·           Mengimplementasikan perencanaan perubahan
·           Mengevaluasi perubahan dan tindak lanjut

Ciri-ciri Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
o    Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat dan akurat tentang permasalahan yang dihadapi oleh suatu organisasi.
o    Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
o    Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
o    Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
o    Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
o    berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
o    Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
o    Apabila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran organisasi (learning organization), yang secara sederhana dapat diartikan sebagai :
o    Organisasi yang secara terus menerus melakukan perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.

Metode Pengembangan Organisasi
Metode pengembangan perilaku :
1.       PROGRAM GERADI MANAJEMEN
Program yang mengkombinasikan pelatihan kepemimpinan dan   latihan pengembangan kelompok.
2.       PEMBINAAN TIM
Suatu tehnik manajemen yg mencakupkan sejumlah metode spesifik   untuk membentuk kerja tim yang efektif, baik didalam maupun di   antara kelompok kerja.
3.       PERENCANAAN KEHIDUPAN
Suatu metode pengembangan yg mendorong dan memungkinkan   orang orang memainkan peran aktif dalam memadukan karier dan   aktivitas kehidupan mereka kearah hasil yang memuaskan
4.       PELATIHAN KEPEKAAN
Metode yang diterapkan secara luas untuk membantu orang orang   mempelajari cara peningkatan ketrampilan antar pribadi mereka.

Metode pengembangan struktur :
1.       Manajemen berdasarkan sasaran/ manajemen by  objective (MBO)
Membantu menyediakan wewenang lebih besar bagi setiap   orang untuk menentukan tujuan pekerjaan mereka
2.       Sistem 4
Merupakan pendekatan yg diterapkan secara luas untuk   mengembangkan karakteristik desain organik dalam suatu   organisasi
3.       Teknologi desain maps (Multivariate Analysis)
Metode mendesain organisasi berdasarkan hubungan yg   dipandang perlu untuk melaksankan tugas individu.

sumber:
id.wikipedia.org/wiki/Konflik
teori-organisasi-umum-1.blogspot.com/2013/05/jenis-dan-sumber-konflik.html

Sabtu, 16 November 2013

ORGANISASI YANG AKAN AKU BUAT....


    Haaaaai, kali ini aku akan posting tentang "Kalau aku diberi kesempatan membuat sebuah organisasi, maka organisasi apa yang akan aku buat?". Well, aku akan menjawab pertanyaan itu dengan cepat! hahahaha. Aku itu sangan suka dengan Satwa jadi jawaban untuk pertanyaan itu adalah "Aku akan membuat sebuah organisasi yang bertujuan unutk menjaga satwa-satwa yang telah terancam punah di Indonesia". Untuk mencapai keinginan aku tersebut aku akan memakai organisasi JOINT VENTURE.


      Alasan aku memakai Joint Venture adalah dengan menggunakan organisasi tersebut aku dapat bekerja sama dengan pihak-pihak yang lebih mengerti dan berpengalaman dengan bidang pelestarian satwa yang akan aku buat organisasinya. Dengan bekerja sama dengan pihak yang lebih paham dengan bidangnya, maka aku akan lebih mudah menjalankan organisasi tersebut. 

     Dalam membuat organisasi Perlindungan Satwa ini kita dapat membantu menjaga ekosistem di bumi. Hampir semua satwa-satwa khas Indonesia terancam punah, contoh yang paling mengenaskan adalah Orangutan, Badak berculah satu, Penyu, Gajah Sumatra dan Harimau Sumatra. Kelima satwa tersebut tengah gencar diperkenalkan oleh berbagai organisasi kepada masyarakat umum  agar kelestarian mereka terpenuhi.

    Dengan membuat organisasi ini aku berharap seluruh satwa yang ada di Indonesia ini terjaga kelestariannya agar nanti pada waktu yang akan datang jenis mereka tidak hanya ada di dalam buku pengetahuan satwa, namun juga terdapat banyak di hutan-hutan sehingga kita dengan mudah menemukan mereka dan dapat melihat mereka secara langsung tanpa harus melakukan banyak persyaratan hanya untuk bertemu dengan mereka agar kelestarian mereka tidak terancam. 

        Itulah keinginan aku apabila dapat membuat sebuah organisasi, dalam hal ini aku tidak hanya dapat membatu satwa indonesia tapi juga dapat membantu ekosistem hutan, laut dan juga ekosistem dunia sekalipun. Sekian update ku mengenai organisasi ini, semoga dapat membantu kalian semua...
Bye....

MACAM ORGANISASI (Koperasi)

MACAM ORGANISASI



Koperasi


       Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. 
Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi.

         Definisi koperasi menurut beberapa ahli :

         Koperasi menurut International Labour Organization adalah :
“Cooperative defined as an association of persons usually of limited means, who have voluntarily joined together to achieve a common economic end thorough the formation of a democratically controlled business organization, making equitable contribution to the capital required and accepting a fair share of risk and benefits of undertaking”.

          Koperasi menurut Drs. Arifinal Chaniago (1984) dalam bukunya Perkoperasian Indonesia :
“Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya”.

          Koperasi merurut Munkner :
"Koperasi sebagai organisasi tolong – menolong yang menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong – menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata – mata bertujuan ekonomi, bukan social seperti yang dikandung gotong – royong".

          Koperasi menurut Hatta terdiri dari 4 azaz :

  • Tidak Boleh dijual dan dikedaikan barang – barang palsu
  • harga barang harus sama dengan harga pasar setempat
  • Ukuran harus benar dan dijamin
  • Jual beli dengan Tunai. Kredit dilarang karena menggerakan hati orang untuk membeli diluar kemampuannya.

         Koperasi Menurut Dr. Fay 1908 :
“Koperasi adalah suatu perserikatan dngan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing – masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan kesempatan mereka terhadap organisasi”.

          Koperasi Menurut Calvert dalam bukunya The Law and Principles Of Cooperation :
“Koperasi adalah organisasi orang – orang yang hasratnya dilakukan secara sukarela sebagai manusia atas dasar kesatuan untuk mencapai tujuan masing – masing”.

          Koperasi Menurut ICA ( International Cooperation Allience ) dalam bukunya “The Cooperative Principles” karangan P.E. Weraman :
“Koperasi adalah kumpulan orang – orang atau badan hokum yang bertujuan untuk perbaikan social ekonomi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan saling membantu antara satu dengan yang lainnya dengan cara membatasi keuntungan, usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip – prinsip koperasi”.

        Koperasi Menurut Prof. Marvin, A. Schaars guru besar dari University Of Wisconsin, Madison USA:
“Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara suka rela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nirlaba atau atas dasar biaya”.

           Pembagian keuntungan koperasi / Sisa Hasil Usaha (SHU) biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota. 


TUJUAN KOPERASI 

           Tujuan utama Koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan anggota, pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya.Tujuan ini dicapai dengan karya dan jasa yang disumbangkan pada masing-masing anggota.

      Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3 tujuan koperasi Indonesia adalah “koperasibertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.

             Sedangkan Menurut Moch. Hatta tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil. Selanjutnya fungsi koperasi tertuang dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, yaitu:

  1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
  2. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
  3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya.
  4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.


STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI



Rapat Anggota
Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.Artinya segala keputusan yang sifatnya mendasar mengenai kebijakan pengembangan aktifitas koperasi ditentukan oleh anggota yang disampaikan melalui forum rapat anggota, setiap anggota mempunyai hak yang sama dalam mengeluarkan pendapatnya.KEgiatan rapat anggota ini dilakukan setidaknya satu tahun sekali. Fungis Rapat Anggota adalah :
  1. Menetapkan Anggaran Dasar/ART.
  2. Menetapkan Kebijaksanaan Umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi.
  3. Menyelenggarakan pemilihan, pengangkatan, pemberhentian, pengurus dan atau pengawas.
  4. Menetapkan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi
  5. serta pengesahan Laporan Keuangan.
  6. Mengesahkan Laporan Pertanggung-jawaban Pengurus dan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya.
  7. Menentukan pembagian Sisa Hasil Usaha.
  8. Menetapkan keputusan penggabungan, peleburan, dana pembubaran Koperasi.

Pengurus
Pengurus merupakan pemegang mandat yang dipilih, diangkat serta diberhentikan oleh anggota. Pengurus harus membuat kebijakan yang tidak menyimpang dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan hasil keputusan rapat anggota lainnya dan pada akhir masa jabatannya harus mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada anggota. Tugas Pengurus antara lain :
  1. Mengelola organisasi koperasi dan usahanya
  2. Membuat dan mengajukan Rancangan Program Kerja Serta Rancangan RAPBK (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi).
  3. Menyelenggarakan Rapat Anggota
  4. Mengajukan Laporan Keuangan dan Pertanggung jawaban Pelaksanaan Tugas.
  5. Menyelenggarakan pembukaan keuangan dan invetaris secara tertib.
  6. Memelihara daftar buku Anggota, buku Pengurus dan Pengawas.
  7. Memberikan Pelayanan kepada Anggota Koperasi dan Masyarakat.
  8. Mendelegasikan tugas kepada manajer
  9. Meningkatkan pengetahuan perangkat pelaksanaan dan anggota.
  10. Meningkatkan penyuluhan dan pendidikan kepada anggota
  11. Mencatat mulai sampai dengan berakhirnya masa kepengurusan pengawas dan pengurus.
  12. Mencatat masuk dan keluarnya anggota
Penasihat
Fungsi penasihat ini berlaku baik bagi para manajer maupun bagi para anggota. Bagi para manajer maminta nasihat kepada pengurus adalah penting sekali artinya, terutama dalam rangka penjabaran dan penerapan kebijaksanaan operasional dari kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah dirumuskan oleh pengurus.

Pengawas
Pengawas diangkat dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota Tahunan, sesuai pasal 38 UU No. 25 Tahun 1992. Berdasarkan ketentuan Pasal 39 UU No.25 Tahun 1992. Fungsi dan wewenang pengawas antara lain :
  1. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan Pengurus dan Pengelola Koperasi.
  2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
  3. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
  4. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
  5. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
  6. Memeriksa sewaktu-waktu tentang keuangan dengan membuat berita acara
  7. pemeriksaannya.
  8. Memberikan saran dan pendapat serta usul kepada pengurus atau Rapat Anggota
  9. mengenai hal yang menyangkut kehidupan koperasi.
  10. Memperolah biaya-biaya dalam rangka menjalankan tugas sesuai dengan keputusan
  11. Rapat Anggota.
  12. Mempertanggungjawabkan hasil pemeriksaannya pada RAT.
  13. Keterkaitan antara peran pengawas dan pengurus adalah dalam hal pelaporan adalah dalam hal pelaporan hasil audit.


PROSES ORGANISASI KOPERASI

          Proses organisasi / mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap :
  • Pertama adalah pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi membutuhkan minimal 20 anggota.
  • Kedua, para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota, untuk melakukan pemilihan pengurus koperasi (ketua, sekertaris, dan bendahara).
  • Setelah itu, koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar dan rumah tangga koperasi itu.
  • Lalu meminta perizinan dari negara.
  • Barulah bisa menjalankan koperasi dengan baik dan benar.



sumber:

Rabu, 16 Oktober 2013

TEORI ORGANISASI UMUM



ORGANISASI
 
Akhirnya kebuka lagi nih blog setelah sekian lama jadi sarang laba laba hahahaha..
Well, post kali ini akan ngebahas tentang ORGANISASI. Apa sih organisasi? Langsung aja yaa kita bahas..

Menurut para ahli ada beberapa pengertian organisasi, yaitu :
  • Stoner berpendapat bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  • James D Mooney mengatakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Stephen R Robbins juga menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
  • Sedangkan Chester I Bernard menyatakan bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Secara umum organisasi adalah kumpulan beberapa orang yang bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Organisasi memiliki beberapa ciri-ciri, diantaranya adalah :
  • Mempunyai tujuan & sasaran.
  • Mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati .
  • Adanya kerja sama dari sekelompok orang. 
  • Mempunyai koordinasi tugas dan wewenang.
Setiap organisasi memiliki unsur-unsur, yaitu :
  1. Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.Contohnya : organisasi buruh, organisasi kemahasiswaan, dan sebagainya.
  2. Proses kerja sama dengan sedikitnya melibatkan dua orang. Semakin banyak melibatkan orang maka organisasi harus disusun secara lebih sempurna.
  3. Tugas dan kedudukan jelas. Agar tidak terjadi dobel pekerjaan dalam setiap orang dan tidak terjadi kebingungan dalam melakukan pekerjaannya.
  4. Ada tujuan tertentu. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik.

Teori Organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja suatu organisasi, dimana untuk mengetahui bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Dalam teori organisasi juga mempelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.
  • Teori Organisasi Klasik. Dalam teori organisasi klasik para teoristik menyatakan bahwa teori ini sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini berkembang menjadi 3 aliran, yaitu : Teori Birokrasi (Max Waber dalam buku "The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism") , Teori Administrasi (Henry Fayol  dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika) , Teori Ilmiah (Frederick Winslow Taylor).
  • Teori Organisasi Neoklasik. Dikenal juga sebagai teori hubungan manusiawi, dasar teori ini adalah untuk menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Dalam teori ini diperlukanbeberapa aspek, yakni partisipasi, perluasan kerja, dan management botoom-up.
  • Teori Organisasi Modern. Teori ini ditandai dengan berakhirnya gerakan contingency yang dipelopori Herbert Simon, yang  menyatakan  bahwa teori organisasi  perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan  bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan  prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz dan  Robert Kahn dalam  bukunya “The Social Psychology of Organization” mengenalkan perspektif  organisasi sebagai  suatu sistem terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan  keunggulan-keunggulan  perspektif sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan  lingkungannya,  dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan.

OPINI:
Organisasi merupakan tempat atau wadah bagi 2 orang atau lebih yang memiliki visi dan misi yang sama dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam organisasi terdapat struktur jabatan yang jelas untuk setiap individunya, agar tidak terjadi double pekerjaan. Dalam berorganisasi kita diajarkan untuk dapat bertanggung jawab dalam setiap tugas/pekerjaan yang diberikan kepada kita. Tidak hanya tanggug jawab, tetapi kita diajarkan untuk berani mengungkapkan pendapat kita juga. Maka, berorganisasi merupakan hal yang sangat positif untuk dilakukan, selain itu kita juga akan mendapatkan ilmu, pengalaman, dan juga teman baru.

Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
https://dahlanforum.wordpress.com/2009/07/21/unsur-unsur-organisasi/
http://agungzetiadji.blogspot.com/2012/10/teori-organisasi.html